Cara Buat Logo Brand Sendiri untuk UMKM, Hanya 5 Langkah!

Ketika menghendaki melacak sebuah restoran, cara paling ringan bagi kita untuk menemukannya adalah bersama dengan memandang logo restoran itu. Misalnya, kala dapat belanja makanan di resto cepat saji McDonald’s, kita dapat segera paham keberadaan resto begitu memandang logo “M” besar yang terpampang di plang dan banner di tepi jalan.

Upaya kita menemukan gerai McDonald’s kemungkinan dapat jadi sukar jikalau McDonald’s hanya memanfaatkan tulisan dan tak miliki logo khas bersifat M itu. Bisa saja kita terlewat menemukan resto cepat saji itu lantaran tampilannya tak jauh berlainan bersama dengan outlet dan gerai usaha lain. Logo M dari McDonald’s yang berwarna kuning drastis itulah yang membawa dampak kita ringan menemukannya.

Seperti itulah gambaran pentingnya logo bagi suatu bisnis, yakni memberi kemudahan kepada pelanggan untuk mengetahui dan menemukan produk atau usaha kita. Bagi UMKM, logo tak jauh berlainan fungsinya, yakni memudahkan customer mengetahui usaha kita dengan desain logo online shop. Itu sebabnya, kita perlu pelajari cara membawa dampak logo brand yang pas untuk UMKM? Mari kita simak langkah-langkahnya.

1. Menggali Nilai Bisnis

Langkah pertama yang perlu dilakukan Sahabat Wirausaha kala dapat membawa dampak logo adalah menggali nilai dan target bisnis. Sederhananya, suatu logo, yang menjadi satu kesatuan bersama dengan brand, adalah sarana kita berkomunikasi bersama dengan konsumen. Karenanya, mutlak untuk membawa dampak logo yang sederhana tapi dapat merepresentasikan nilai-nilai usaha kita.

Misalnya, logo sepatu Nike yang memanfaatkan wujud centang diadaptasi dari sayap Dewi Nike yang melambangkan kecepatan dan gerakan. Karena sepatu Nike biasanya digunakan untuk berlari dan berolahraga, maka makna dari nilai itu amat pas bagi brand yang digunakan. Nah, memilih simbol dan makna itu tidak asal, tapi lewat proses perenungan yang panjang hingga menemukan yang paling sesuai untuk produk disini.

Membuat logo yang pas bagi bisnis, dapat di awali bersama dengan menggali nilai usaha yang dimiliki, yakni bersama dengan menjawab sebagian pertanyaan sederhana berikut:

Apa kegunaan bisnis/produk kita bagi konsumen?

Bagaimana bisnis/produk kita membantu memecahkan persoalan konsumen?

Persepsi apa yang menghendaki kita wujud di asumsi customer berkenaan bisnis/produk kita?

Sebagai gambaran, Pak Edi miliki usaha konveksi busana dan menghendaki membawa dampak logo. Maka, ia mengajukan pertanyaan berkenaan nilai bisnisnya dan membuahkan jawaban dari pertanyaan tadi sebagai berikut:

Manfaat bisnis: produksi busana yang memiliki kualitas dan rapi sesuai pesanan konsumen.

Solusi yang ditawarkan: Menyediakan jasa jahit bagi customer bersama dengan harga terjangkau.

Persepsi yang menghendaki dibentuk: Konveksi yang berkualitas, terpercaya, dan harganya bersaing.

Dari jawaban tersebut, dapat diambil kesimpulan jikalau nilai usaha konveksi Pak Edi adalah menyediakan jasa jahit busana yang memiliki kualitas dan terpercaya bersama dengan harga yang terjangkau bagi konsumen.

Jika bingung memilih nilai bisnis, ajukanlah tiga pertanyaan itu kepada diri sendiri untuk mengidentifikasi nilai usaha yang amat menghendaki kita menawarkan kepada konsumen. Jawaban di atas hanya contoh, jika Sahabat Wirausaha menghendaki memberi tambahan jawaban lebih dari satu pun amat memungkinkan. Selanjutnya, jikalau kita udah selesai mengisi, baca kembali semua jawaban yang tertulis, selanjutnya simpulkan nilai usaha atau produk apa yang paling menghendaki kita komunikasikan kepada konsumen.

2. Menentukan Nama Bisnis

Langkah berikutnya, Sahabat Wirausaha perlu memilih nama yang sesuai bersama dengan identitas usaha atau produk tersebut. Pemilihan nama sebaiknya berlainan bersama dengan usaha lain sejenis yang udah ada. Contohnya, Pak Edi memilih nama Asy-Syifa untuk nama konveksinya. Latar belakang penentuan nama itu karena sebagian besar customer Pak Edi sesungguhnya entrepreneur perempuan yang melacak jasa maklon untuk produksi setelan, dress, dan tunik muslimah.

Jika Sahabat Wirausaha menghendaki memilih nama bisnis, usahakan nama itu ramah bagi target pasar yang dituju. Misalnya, jikalau Sahabat Wirausaha miliki usaha distro untuk target konsumennya anak muda, maka memilih nama-nama yang dekat bersama dengan mereka seperti Angkasa Distro, Flashy Distro, Bucks and Black Distro, Otentix Distro, atau lainnya.

Namun, jikalau target usaha pakaiannya anak-anak, maka memilih nama-nama lucu dan menggemaskan yang dekat bersama dengan image anak-anak seperti Rainbow Shop, Lolipop Clothing, Peekaboo, Cilukbaa, dan sebagainya. Sebisa mungkin, memanfaatkan nama yang relevan untuk usaha kita supaya customer lebih ringan mengingat dan mengetahui brand kita.

3. Gunakan Simbol, Gambar, atau Tulisan Sebagai Logo

Jika udah mengidentifikasi nama bisnis, cara selanjutnya adalah membawa dampak logo untuk usaha kita. Mungkin Sahabat Wirausaha bertanya-tanya apa sajakah elemen utama dari suatu logo? Apakah perlu memanfaatkan tulisan, gambar, atau simbol?

Sebenarnya tak ada batasan spesifik dalam membawa dampak logo. Kita bebas berkreasi menuangkan ide kala membawa dampak logo. Namun, ada sebagian karakteristik yang perlu Sahabat Wirausaha mencermati kala membawa dampak logo, yakni keunikan dan kesederhanaan.

Logo perlu miliki keunikan supaya tidak sama bersama dengan logo brand usaha lain. Selain itu, logo juga perlu sederhana supaya ringan diingat oleh konsumen. Sebab, logo yang rumit tidak cukup efektif membangun komunikasi bersama dengan konsumen. Inilah alasan mengapa logo-logo brand yang udah terkenal terlihat amat unik dan sederhana.

Ketika Sahabat Wirausaha menghendaki membawa dampak logo, bayangkanlah simbol, bentuk, atau tulisan yang dapat merepresentasikan nilai dari brand usaha kita. Sebagai contoh, nama dan logo sepatu Nike bersifat centang “Swoosh” yang melambangkan sayap Dewi Nike bermakna kecepatan dan gerakan.

Selain Nike, sebagian usaha juga memanfaatkan logo ikonik yang bersifat simbol, seperti umpama di bawah ini. Coba Sahabat Wirausaha sebutkan apa saja nama brand yang tertulis di bawah ini? Kebanyakan dari kita dapat menjawabnya karena brand-brand ini udah menempel erat di benak konsumen.

Selain itu, logo juga dapat memanfaatkan tulisan seperti logo Google, Facebook, dan Disney. Jika memanfaatkan wujud tulisan, Sahabat Wirausaha dapat memanfaatkan variasi terhadap style font, ukuran, dan warna. Misalnya, logo Google memanfaatkan 4 warna berlainan seperti biru, merah, orange, dan hijau.

Masing-masing warna dan urutannya miliki makna khusus, jika biru melambangkan koneksi internet, merah melambangkan uang, kuning melambangkan keterbukaan bersama dengan semua orang, dan hijau melambangkan penampilan yang berlainan bersama dengan perusahaan internet lain.

Sahabat Wirausaha juga dapat membawa dampak logo yang terdiri dari gambar, simbol, dan tulisan sekaligus seperti KFC, Burger King, Harley Davidson, dan Adidas. Jika membawa dampak logo sejenis ini, memperhitungkan kesesuaian gambar, tulisan, dan warna.

Sekarang mari kita bahas kembali usaha Konveksi Asy-Syifa punya Pak Edi terhadap poin sebelumnya. Karena usaha konveksinya produksi busana muslim, Pak Edi menentukan untuk membawa dampak logo yang dapat merepresentasikan segmen konsumennya bersama dengan gambar perempuan berhijab di sebelah kiri dan tulisan “Asy-Syifa, Konveksi Pakaian Muslim”.

Logo berikut Pak Edi memanfaatkan di semua sarana promosi miliknya, jadi dari spanduk, plang, brosur, kartu nama, label, dan kemasan. Jadi, jikalau customer memandang logo tersebut, mereka dapat segera teringat bersama dengan Konveksi Asy-Syifa.

4. Tentukan Warna Logo

Selanjutnya, jikalau udah membawa dampak logo, Sahabat Wirausaha dapat memilih komposisi warna bagi logo itu. Sebaiknya memanfaatkan satu atau dua style warna yang selaras. Lalu, bagaimana memilih warna yang selaras?

Untuk menjawab perihal itu, mari kita pahami makna dibalik masing-masing warna ya. Menurut colorpsychology.org, tiap tiap warna miliki makna tersendiri yang secara natural berkorelasi bersama dengan emosi manusia.

Nah, sebelum akan memilih warna, peduli bagaimana produk kita meninggalkan kesan di benak konsumen. Sebagai contoh, Pak Edi menghendaki usaha konveksinya dapat memberi tambahan kenyamanan dan profesional kala customer memanfaatkan jasanya supaya memilih warna biru sebagai warna primer untuk logo konveksinya.

5. Membuat Desain Logo

Jika Sahabat Wirausaha udah miliki konsep logo dan pilihan warna, saatnya membawa dampak desain logo yang diinginkan. Ada dua cara yang dapat dilakukan, yakni mendesain logo sendiri, memanfaatkan jasa desainer grafis, dan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence.

Jika menghendaki mendesain logo sendiri bersama dengan cara yang mudah, Sahabat Wirausaha dapat memanfaatkan aplikasi gratis seperti Canva. Melalui aplikasi ini, kita dapat memanfaatkan puluhan template desain yang udah di sajikan dan berkreasi sesuka hati. Untuk lebih lanjut mempelajari caranya, silakan membaca artikel Cara Mendesain Logo bersama dengan Aplikasi Canva.

Cara berikutnya, Sahabat Wirausaha dapat memanfaatkan jasa desainer grafis. Rentang biayanya memadai beragam, jadi dari Rp150.000 hingga Rp6.500.000 tergantung paket desain yang kita inginkan. Paket termurah seharga Rp150.000 biasanya diperuntukkan hanya untuk pembuatan logo grafis dalam versi PNG dan JPEG saja. Sementara itu, untuk paket bersama dengan harga tertinggi menawarkan proses pembuatan logo dan branding guidelines lengkap.

Terakhir, Sahabat Wirausaha juga dapat memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) kala membawa dampak logo, yakni memanfaatkan looka.com. Caranya, masuk ke website berikut dan ikuti cara sederhana yang diminta. Sahabat Wirausaha perlu memasukkan nama usaha, style usaha, pilihan warna yang diinginkan, dan simbol logo ke kolom isian.