Apa Saja Langkah Awal Menjadi Penulis

Langkah awal menjadi penulis yang baik itu gimana iya? Siap menjadi penulis buku terkenal? Mulai nulis aja dulu yu? Menulis merupakan area gak terbatas untuk menuangkan anggapan kita.

Mulai dari sekadar status di sosial media, karya-karya puisi atau cerita pendek, lebih-lebih hingga konten bertema nyata-nyata di blog. Tanpa sadar, membaca dan menulis telah menjadi bagian yang gak terpisahkan dari keseharian kita

Nah, lebih dari satu dari kamu kemungkinan pengen lebih nyata-nyata didalam menulis dan meningkatkan kekuatan menulis kamu, baik itu untuk sekadar isikan tulisan blog khusus maupun yang emang profesional dan telah menelurkan buku Banyak penulis buku handal yang memulai karirnya dari titik nol atau dari paling bawah yang dibuat penulis cerpen.

Tidak sedikit terhitung orang yang perlihatkan bahwa membuat buku adalah sesuatu yang sukar dan kompleks. Pengalaman yang masak didalam membuat tulisan pada dasarnya menjadi kunci utama seseorang untuk mampu menjadi seorang penulis yang handal.

Membuat buku menjadi sesuatu yang mutlak dan esensial dikarenakan buku adalah sumber pengetahuan pengetahuan yang harus tetap diproduksi, baik didalam bentuk elektronik ataupun fisik.

Minimnya kuantitas penulis buku pasti menjadi problem tersendiri yang harus langsung diselesaikan. Meskipun tidak mampu dipaksakan kepda seseorang, ketertarikan untuk membuat buku setidaknya mampu menular melalui bermacam perihal seperti dengan mengenal dan mengasah ketrampilan menulis.

 Hal tersebut setidaknya mampu kita merasa dari kegemaran seseorang untuk membaca buku dengan tema-tema yang disukainya. Untuk langkah awal menjadi penulis, yuk lihat dulu langkah awal menjadi penulis, diasyikin aja:

Sering-sering baca karya penulis ternama

Langkah awal menjadi penulis sering-sering membaca karya sastra penulis-penulis yang lebih dulu kondang akan membuatmu lebih peka didalam menulis nantinya. Membaca terhitung mampu menjadi sistem meniru karya-karya besar (dalam artian baik sih).

 Kalau kamu jarang membaca, kamu gak akan tau seperti apa tulisan yang akan menjadi hits atau bagaimana menuliskannyaSebagai penulis, membaca adalah awal yang baik untuk segalanya.

Lewat ini, kamu akan tau gimana mekanisme penulisan yang baik, dan type seperti apa yang sesuai buatmu. Membaca terhitung mampu menghasilkan pandangan atau gagasan baru untuk tulisanmu.

Banyak-banyak berlatih

Langkah awal menjadi penulis yang ke dua yaitu ibarat pisau yang harus diasah biar senantiasa tajam, kekuatan menulismu terhitung harus kamu latih setiap hari supaya mampu menulis dengan makin baik ke depannya.

Menulislah sesering mungkin: di blog, buku harian, atau media sosial berkenaan kamu, pacarmu, pengalamanmu, atau apapun yang mampu kamu tuangkan menjadi tulisan.

Makin kerap kamu latihan, tulisanmu akan makin tajam, dan kamu terhitung akan mampu makin lepas didalam mengekspresikan pikiranmu, kamu mampu mengikuti aktivitas aktivitas seperti :

Mengikuti Pelatihan Menulis

Langkah awal menjadi penulis yang ke-3 yaitu tidak benar satu perihal paling gampang yang mampu kita melaksanakan untuk mengasah ketrampilan menulis kita adalah dengan mengikuti pelatihan menulis.

Saat ini, tidak sedikit instansi atau kelompok-kelompok belajar yang kerap menyelenggarakan aktivitas pelatihan menulis. Bahkan mahasiswa tingkat S1 pun terhitung diwajibkan mengikuti pelatihan penulis untuk mengasah kemampuannya didalam membuat tulisan ilmiah.

Hal tersebut menjadi mutlak supaya mahasiswa, sebagai grup intelektual mempunyai kekuatan basic menulis untuk menyusun karya ilmiah ataupun hal-hal lain yang bersangkutan dengan karirnya ke depan.

Di sisi lain, ada banyak pelatihan menulis yang menyelenggarakan secara cuma-cuma atau gratis bagi semua kalangan. Tentu peluang tersebut harus kita mengfungsikan semaksimal kemungkinan untuk mengasah kekuatan menulis kita.

Selanjutnya, kita terhitung tidak harus mengikuti setiap pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi atau grup tertentu secara rutin. Dengan kata lain, kita cukup mengikuti pelatihan menulis yang temanya sesuai dengan permintaan kita. Ada bermacam style pelatihan kepenulisan yang kerap kita tawarkan kepada publik seperti pelatihan penulisan corporate media, siaran pers, public relations, dan lain sebagainya.

Dari bermacam style pelatihan tersebut, kita mampu fokus pada tidak benar satu style pelatihan saja supaya ke depan kita terhitung mempunyai spesialisasi sendiri didalam dunia kepenulisan.

 Apabila kita menghendaki menulis buku, maka alangkah lebih baiknya kita mengikuti pelatihan penulisan berkenaan menulis karya ilmiah, aturan-aturan didalam membuat buku, type bahasa buku, dan lain sebagainya.

Ciptakan ritual menulis

Sisihkan selagi tertentu didalam satu hari untuk menulis tanpa gangguan, dan jadikan aktivitas ini formalitas kamu.

Kamu mampu ambil selagi pagi, siang, atau tengah malam. Tapi pastikan kamu melakukannya setiap hari setidaknya setengah jam. Lama-lama, kamu akan mempunyai konsentrasi dan kesabaran yang cukup untuk menulis selama lebih dari satu jam per hari. Itu semua akan menolong kamu menjadi penulis yang lebih baik.

Write! Till you bleed!

Wah, serem. Tapi nggak tidak benar kan? Itu kata Eyang Ernest Hemingway lo! Kualat jikalau bilang enggak bener mah. Kalau bingung senang merasa nulis dari mana, coba untuk free writing dulu. Tinggalkan outline, tinggalkan aturan, tinggalkan referensi.

Menulislah apa pun didalam selagi 2 menit. Jangan terjeda atau terganggu oleh apa pun. Harusnya mampu dong menulis nonstop 2 menit tanpa aturan? Ini nih pemanasan kamu..

 Bisa jadi, setelah pemanasan menulis bebas 2 menit itu, kamu justru akan terbawa dan selanjutnya mampu menulis sepenggal cerita. Setelah ‘panas’, kamu mampu melanjutkannya dengan lebih mudah. Memang sih, kadang kita memerlukan mood untuk mampu menulis.

 Tapi, sebaiknya jangan menyerah pada mood. Jangan menanti mood datang, tetapi bangunlah mood menulis itu. Kalau senang menjadi penulis buku nan femes, jangan senang kalah mirip mood.

Hilangkan semua gangguan

Menulis akan kurang berjalan dengan baik jikalau ada banyak perihal yang mengalihkan konsentrasimu, seperti suara-suara bising atau multitasking.

 Menulis harus kita melaksanakan didalam situasi tenang dan bebas gangguan. Matikan aplikasi pesan instan, e-mail, telephone genggam, TV, dan bereskan mejamu. Kunci pintu kamarmu: pastikan gak ada orang yang mampu menginterupsi kamu selagi kamu tengah menulis, lebih-lebih sampe bikin gak mood.

Rencanakan apa yang senang kamu tulis, selanjutnya tuangkan.

Merencanakan bermakna kamu telah mempunyai gagasan yang senang kamu tulis. Bakal bermanfaat jikalau kamu telah mempunyai sebelum kamu merasa duduk dan menulis. Kamu gak harus bingung kembali cari-cari gagasan bikin tulisanmu, dikarenakan sistem brainstorming telah kamu melaksanakan lebih awal disini.

Selalu catat idemu

Kemanapun kamu pergi, senantiasa bawa sebuah buku catatan kecil bersamamu. Nah, setiap ada gagasan yang terlintas didalam kepalamu, langsung tuliskan aja. Jangan terbiasa nunggu nanti, dikarenakan ide-ide tersebut gampang menguap dari pikiranmu.

Mereka mampu berwujud gagasan cerita, artikel, dan karakter,Tuliskan terhitung pembicaraan menarik yang kamu dengar, bait lagu atau puisi yang membuatmu tergugah, atau mampu terhitung cermat visual dari area yang kamu lewati. Ketika kamu baca kembali catatan ini, kemungkinan aja ada bagian yang menginspirasi kamu atau justru mampu langsung kita masukkan ke cerita yang kembali kamu garap. Tulis aja!

Tulis aja

Waktu kertas atau layarmu kosong dikarenakan kamu gak tau senang nulis apa, jangan terbujuk untuk melaksanakan perihal yang akan memecah konsentrasimu — seperti ngecek Facebook atau rebus mie instan. Jangan. Tetaplah gerakkan jemarimu dan mulailah menulis apapun yang terlintas didalam kepalamu. Ketika kamu telah memulai, sistem yang berikutnya akan menjadi lebih gampang. Biarkan aja segala gagasan mengalir, dan melakukan tanpa menghendaki menjadi sempurna. Semua mampu kita perbaiki nanti. Yang penting, tetaplah berada di aliranmu. Kuncinya adalah memulai.

Review

Jangan ragu untuk membaca kembali tulisan. Setiap selesai satu bagian atau satu bab, bacalah kembali. Apakah ritmenya telah mengalir ataukah tetap merasa tersendat? Tulisannya telah bener atau tetap ada typo. Ini adalah sistem self editing kamu. Tapi ingat ya, jangan mengedit sembari menulis. Lakukanlah self editing ini setelah kamu selesai menulis. Enggak harus selesai seluruhnya, kamu mampu membagi self editing sesuai dengan bagian-bagian bukumu. Atau lakukanlah per bab.

Ask others to read!

Setelah merampungkan review, sempurnakanlah dengan menghendaki mata lain untuk mengeceknya. Mereka mampu mendapatkan kesalahan yang terlewat oleh kita. Tidak ada personal checker yang lebih baik dan cermat dengan orang baru yang belum dulu membaca tulisan tersebut mirip sekali. Kita mampu menghendaki pemberian teman, keluarga, atau secara profesional kepada proofreader dan editor

Bereksperimen

Mengikuti jejak penulis-penulis besar bukan bermakna meniru mereka mirip persis. Cobalah hal-hal baru, ambil bagian kecil dari banyak ragam penulis  favoritmu dan bereksperimenlah dengan type menulismu sendiri. Kamu mampu coba atau lebih-lebih mendapatkan kalimat baru. Mencoba banyak perihal akan membuatmu kaya, dan kamu akan mendapatkan mana yang sesuai mirip style-mu.Setelah bereksperimen kamu mampu coba untuk:

Menulis Artikel di Media Massa

Langkah setelah itu yang mampu kita melaksanakan untuk mengasah ketrampilan menulis kita adalah dengan membuat artikel yang setelah itu kita kirimkan kepada media massa. Saat ini, tidak sedikit media massa yang memberikan peluang kepada publik untuk mengirimkan artikelnya, baik berwujud asumsi pada isu tertentu, opini, artikel jurnalistik, dan lain sebagainya.

 Kita mampu melaksanakan tahapan ini dengan menyempatkan sedikit selagi didalam rangka pembuatan artikel. Tahapan ini terhitung secara tidak langsung menjadi wadah praktik kita untuk menguji kualitas tulisan yang kita buat. Bahkan membuat sebuah artikel yang kita muat media massa pada dasarnya tidak memerlukan selagi yang lama dikarenakan hanya memerlukan ratusan kata saja.

Apabila artikel yang kita bikin untuk publish  didalam media massa yang kita jadikan target, maka secara tidak langsung media massa tersebut telah mengakui kualitas tulisan kita. Meskipun demikian, tidak sedikit terhitung media massa yang pasti melaksanakan sedikit penyuntingan pada tulisan kita supaya nampak lebih sempurna.

Apabila tulisan kita belum berkesempatan untuk dimuat, maka kita harus lihat kembali komposisi tulisan kita. Satu perihal mutlak yang harus kita melaksanakan sekiranya naskah kita tidak publish, kita harus senantiasa coba mengirimkan naskah kembali hingga naskah kita publish. Oleh dikarenakan itu, kita tidak mestinya gampang menyerah.

Mengikuti Ajang Perlombaan

Salah satu wadah praktik lain yang mampu untuk menjadikan ajang untuk mengukur kualitas tulisan kita adalah dengan mengikuti ajang perlombaan menulis. Tidak sedikit instansi atau institusi pendidikan yang kerap menyelenggarakan perlombaan menulis, terutama didalam style karya ilmiah. Apabila ada peluang perlombaan penulisan yang temanya sesuai dengan tema yang kita dalami, maka tidak ada salahnya untuk dicoba.

Tentu aktivitas tersebut harus kita anggap sebagai ajang untuk unjuk keberanian dan juga mengasah skills kita didalam membuat sebuah tulisan. Apabila kita berhasil menjadi pemenang atau juara didalam persaingan menulis tersebut, alangkah lebih baiknya tidak sangat berlebihan. Justru kita harus senantiasa lihat kembali tulisan yang telah kita bikin dan coba untuk melacak kemungkinan kesalahan yang kita lakukan. Meskipun demikian, kesuksesan kita menjadi pemenang setidaknya telah menjadi tidak benar satu indikasi bahwa tulisan kita patut untuk kamu mempertimbangkan dan kembangkan.