Kehadiran aplikasi TikTok mampu dibilang merubah budaya jual-beli online waktu ini. Yuk, cari memahami beberapa perihal menarik seputar fenomena ini.
TikTok mampu dibilang telah merubah social commerce di Indonesia. Lantas, apa itu social commerce atau komersial sosial?
Secara definisi, komersial sosial berarti menjual barang secara online melalui platform fasilitas sosial.
Meskipun platform fasilitas sosial awalnya tidak dirancang sebagai saluran e-commerce, popularitasnya yang tinggi menyebabkan evolusi usaha tak terelakkan (khususnya belanja) dan jadi lebih berasal dari sekedar sharing konten fasilitas sosial.
Bukan berarti platform fasilitas sosial tidak punyai komponen seunggulan fitur tiktok business, namun pada awalnya, platform fasilitas sosial digunakan sebagai “halaman bisnis” tambahan untuk web site web site perusahaan.
Platform fasilitas sosial adalah alat pemasaran dan periklanan yang sangat efisien khususnya gara-gara beragamnya konten yang tersedia.
Video, teks, tautan, siaran real-time (atau “live”), dan kemampuan berinteraksi bersama audiens menyebabkan platform fasilitas sosial jadi tak tergantikan didalam perihal pemasaran digital.
Lanjut ke era ini, dan kita lihat Facebook dan Instagram jadi saluran yang sangat terkenal untuk e-commerce, khususnya penjualan online, cuma gara-gara kuantitas orang yang menggunakannya.
Tidak heran jikalau TikTok—saluran sharing video pendek yang ada di mana-mana—sekarang turut serta dan punyai komponen “belanja”.
Namun sebelumnya, selanjutnya beberapa fakta menarik mengenai TikTok:
TikTok dimiliki oleh perusahaan Cina bernama ByteDance dan awalnya dikenal sebagai “Douyin” di Cina saat diluncurkan pada th. 2016. ByteDance merancang aplikasi ini untuk jadi tempat beragam video pendek, bersama durasi antara 15 detik sampai 10 menit, berasal dari beragam genre layaknya lelucon, trik, komedi, tarian, dan hiburan pada umumnya.
Nama “TikTok” memang adalah versi internasional berasal dari Douyin. Pada th. 2017, aplikasi ini diperkenalkan dan ada untuk sistem operasi seluler iOS dan Android. Versi TikTok yang kita kenal waktu ini diluncurkan secara world pada th. 2018, dan selebihnya, layaknya yang dikatakan orang, adalah sejarah.
Aplikasi ini telah berkembang jadi lebih berasal dari hiburan dan waktu ini punyai lebih berasal dari 1 miliar pengguna aktif. Jumlah unduhan TikTok telah mencapai 3 miliar pada th. 2022. Dari Januari sampai Juni 2021, aplikasi ini diunduh sebanyak 383 juta kali, kelanjutannya melampaui platform fasilitas sosial lainnya. Yang sangat menonjol adalah bahwa TikTok diluncurkan lebih lambat daripada beberapa besar platform fasilitas sosial lainnya.
Dalam perihal keterlibatan (ukuran jalinan di halaman fasilitas sosial), TikTok diakui sebagai “aplikasi fasilitas sosial paling menarik,” bersama biasanya durasi sesi sebesar 10,85 menit. Pada th. 2019, para ahli memperkirakan bahwa waktu yang dihabiskan di TikTok mencapai 68 miliar jam.
Nilai hiburan berasal dari video pendek inilah yang menyebabkan TikTok begitu populer. Video-videonya yang viral kerap kali lucu, penuh wawasan, menarik, aneh, kontroversial, dll. Tidak heran jikalau tantangan tarian yang tengah tren waktu ini jadi beberapa video bersama pemirsa terbanyak di TikTok.
Bagaimana TikTok Mengubah Social Commerce?
Sebelum ada komponen belanja, TikTok telah jadi sumber penghasilan yang untungkan bagi para pembuat konten. Laporan menyatakan bahwa penghasilan tergabung para pembuat konten TikTok mencapai setidaknya $5 juta per tahun.
Dalam perihal demografi, telah dilaporkan bahwa TikTok digunakan khususnya oleh kelompok yang lebih muda (Generasi Z), walau demografinya lebih luas lagi. Kemudahan didalam menyebabkan video pendek di TikTok juga menarik bagi generasi sebelumnya.
Jika kita menyita Amerika Serikat sebagai contoh, penetrasi Generasi Z TikTok adalah yang tertinggi bersama lebih berasal dari 47 persen pengguna aktif berusia antara 10 dan 29 tahun. Di Amerika Serikat, kuantitas pengguna perempuan lebih banyak daripada laki-laki bersama perbandingan 2:1. Rata-rata, diperkirakan orang Amerika telah menggunakan 1,43 miliar jam di TikTok per Maret 2020. Angka-angka ini diperkirakan akan jauh lebih tinggi pada th. 2021 dan 2022.
Jika kita beralih ke Asia, khususnya Asia Tenggara, TikTok konsisten nikmati pertumbuhan yang pesat bersama lebih berasal dari 360 juta unduhan cuma pada th. 2020. Mengingat populasi lokasi ini kurang lebih 658 juta jiwa, potensi pasar untuk penjualan online sangat mengagumkan.
Di Filipina, TikTok baru diluncurkan th. ini. Menurut TikTok, sekarang mereka punyai pasar online sendiri yang disebut “TikTok Shop.”
Dengan dibukanya TikTok Shop, terbuka peluang baru bagi para penjual—mulai berasal dari brand-brand terkenal sampai usaha skala kecil-menengah. TikTok Shop punyai target yang ambisius untuk mengimbuhkan pengalaman membeli yang fresh bagi pengguna dan peluang bagi pembuat konten lokal.
TikTok Shop menawarkan beragam produk berasal dari beragam kategori, juga fashion, rumah dan gaya hidup, kecantikan, dan perawatan pribadi. Saat diluncurkan, pedagang TikTok Shop akan nikmati biaya komisi nol di platform ini untuk produk-produk tertentu. Biaya sarana pembayaran dibatasi pada satu persen kepada mitra sarana pembayaran.
Bagaimana memang para penjaja “berjualan”? Karena TikTok terbatas pada video pendek, pembuat konten mampu pakai feed, konten, atau siaran live untuk menjual produk mereka. Saat diluncurkan, TikTok juga menawarkan voucher untuk penjaja dan discount untuk costumer baru.
Kelebihan Berjualan di TikTok
Menjadi viral. Salah satu alasan utama yang membedakan TikTok berasal dari platform fasilitas sosial lainnya adalah Anda tidak wajib punyai banyak pengikut agar algoritma menampilkan konten Anda kepada komunitas TikTok. Menurut para perancangnya, jikalau Anda ada di TikTok, Anda tidak wajib ribuan pengikut agar konten Anda jadi viral.
TikTok berjanji akan menampilkan konten Anda kepada akun-akun lain berdasarkan minat Anda. Ini adalah kabar baik bagi para penjual, gara-gara mereka sekarang mampu percaya bahwa produk mereka akan “menjangkau” pengguna atau account bersama minat serupa.
Tautan ke toko online Anda. Keuntungan lain berasal dari pakai TikTok Shop adalah penjaja mampu sertakan tautan ke toko online Anda (jika Anda memiliknya). Jadi, pada dasarnya Anda mampu menjual secara langsung pakai TikTok, dan jikalau perlu, calon costumer mampu mengklik tautan ke toko online Anda.
Keuntungan jadi yang pertama. TikTok Shop tetap didalam tahap awal (setidaknya di Filipina), agar menjual produk pakai aplikasi ini belum sangat kompetitif, setidaknya belum.
Kekurangan Berjualan di TikTok
Keterbatasan. Keunggulan terbesar TikTok (video pendek) juga mampu diakui sebagai kelemahannya. Beberapa orang akan menyebutkan bahwa durasi video maksimal 10 menit mungkin tidak lumayan bagi penjaja untuk menjual secara langsung bergantung pada produknya. Selain itu, jikalau produk Anda tidak menarik secara visual, maka video pendek mungkin bukan cara ideal untuk menjual produk tersebut.
Tidak ada pembelian didalam aplikasi. Sampai waktu ini, belum ada sistem pembelian didalam aplikasi TikTok Shop. Tetapi mampu dinantikan fitur serupa akan ada segera.
Karena tetap didalam tahap awal, dikehendaki TikTok Shop akan punyai lebih banyak fitur untuk terlalu mungkin penjaja pakai aplikasi yang sangat terkenal ini sebagai alat untuk perdagangan elektronik.